Cara Mudah Perbaikan Hardisk Badsector
June 10, 2020
Add Comment
Sering terjadi hardisk pada laptop maupun komputer mengalami kerusakan. Wah, inilah peringkat pertama masalah dari Harddisk, yaitu Badsector, apa sih bad sector? Adalah kondisi dimana harddisk masih berputar dan keadaan controller harddisk masih bekerja namun akan sering terjadinya error pada tampilan.
Masalah timbulnya bad sector adalah kondisi platter pada Harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak dapat digunakan. Semakin lama semakin rusak, dan akhirnya terpaksa ganti baru.
Ada dua tipe dari bad sector, yaitu “physical dan logical” bad sector atau “hard dan soft” bad sector.
1. Physical atau hard bad sector adalah sekelompok storage di hardisk yang rusak secara fisik. Mungkin hardisk terkena debu dan membuat sebagian sector menjadi rusak, cairan flash memory SSD mungkin sudah mengering, atau hardisk pernah jatuh dan merusak komponennya. Tipe kerusakan ini adalah tipe-tipe yang bisa dilihat mata atau kerusakan hardware. Jika sudah demikian, maka hardisk sudah tidak dapat diperbaiki.
2. Logical atau software bad sector adalah sekelompok storage di hardisk yang bekerja tidak benar. Mungkin sistem operasi mencoba untuk membaca data hardisk dari sector ini dan menemukan error correcting code (ECC) yang tidak tepat dengan konten dari sector yang menunjukkan ada sesuatu yang salah.
Sehingga sistem operasi membaca ini sebagai bad sector, tetapi dapat diperbaiki dengan format secara low level. Menggunakan tools Windows Disk Check juga dapat memperbaiki permasalahan seperti ini.
Penyebab Hardisk Hard Bad Sector
Penyebab Hardisk Soft Bad Sector
Kedua, Kondisi platter yang aus tetapi belum sampai parah. Atau kata lain “platter cukup stabil”. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter mungkin di low level.
1. Untuk memperbaiki badsector tersebut, harddisk harus dilakukan LOW LEVEL FORMAT (LLF). Dapat dilakukan dari BIOS atau software. Untuk BIOS, LLF. Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di Site pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file seperti hddutil.exe (dari Maxtor – MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.
Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data di dalam harddisk, serta informasi bad sector. PERINGATAN : menggunakan LLF dapat menghapus semua data didalam harddisk, dan jika mengalami kegagalan dalam menggunakan LLF dapat merusak harddisk, dan terpaksa dilakukan beli baru.
2. Tahap berikutnya adalah membuat partisi harddisk dengan program FDISK dengan satu partisi saja, baik primary atau extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan dengan single harddisk , tetapi bila menghendaki harddisk sebagai extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai proses boot dan telah memiliki primary partisi (partisi untuk melakukan booting).
3. Format Harddisk dengan FORMAT C: /C. Penambahan /C untuk menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector.
4. Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi. Asumsi pada gambar bawah adalah pembuatan partisi dengan Primary dan Extended partisi. Pada Primary partisi tidak terlihat dan hanya ditunjukan partisi extended.
Pembagian pada gambar dibawah ini adalah pada drive D dan F (22MB dan 12 MB) dibuang karena terdapat bad sector. Sedangkan pada E dan G ( 758MB dan 81MB) adalah sebagai drive yang masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
5. Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi harddisk yang akan dibuang, lakukan format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada partisi yang dibuang (asumsi pada pengujian bad sector terletak pada letter drive D dan F), maka partisi tersebut dapat langsung dibuang.
Tetapi bila terjadi kesalahan, misalnya kerusakan bad sector tidak didalam partisi yang akan dibuang melainkan terdapat pada partisi yang akan digunakan, anda harus mengulangi kembali proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam membagi partisi yang terkena bad sector.
Hal yang perlu diingat : Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara sebaliknya yaitu dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak acakan akan mengacaukan sistem partisi harddisk.
6. Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah melakukan pemeriksaan dengan program FORMAT, maka pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang mengandung bad sector. Pada gambar dibawah ini adalah: Tahap membuang 2 partisi dengan FDISK untuk letter drive D dan E. Untuk E dan G adalah partisi letter drive yang akan digunakan.
7. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk dengan option 4 (Display partitisi) pada program FDISK, contoh pada gambar dibawah ini adalah tersisa 3 drive : C sebagai primary partisi (tidak terlihat), 2 extended partisi yang masih baik dan partisi yang mengandung bad sector telah dihapus.
8. Akhir proses. Anda memiliki harddisk dengan kondisi yang telah diperbaiki karena bad sector. Letter drive dibagi atas C sebagai Primary par.
Semog artikel ini bermanfaat bagi anda semua. Kritik dan saran tulis kolom komentar di bawah.
Masalah timbulnya bad sector adalah kondisi platter pada Harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak dapat digunakan. Semakin lama semakin rusak, dan akhirnya terpaksa ganti baru.
Ada dua tipe dari bad sector, yaitu “physical dan logical” bad sector atau “hard dan soft” bad sector.
1. Physical atau hard bad sector adalah sekelompok storage di hardisk yang rusak secara fisik. Mungkin hardisk terkena debu dan membuat sebagian sector menjadi rusak, cairan flash memory SSD mungkin sudah mengering, atau hardisk pernah jatuh dan merusak komponennya. Tipe kerusakan ini adalah tipe-tipe yang bisa dilihat mata atau kerusakan hardware. Jika sudah demikian, maka hardisk sudah tidak dapat diperbaiki.
2. Logical atau software bad sector adalah sekelompok storage di hardisk yang bekerja tidak benar. Mungkin sistem operasi mencoba untuk membaca data hardisk dari sector ini dan menemukan error correcting code (ECC) yang tidak tepat dengan konten dari sector yang menunjukkan ada sesuatu yang salah.
Sehingga sistem operasi membaca ini sebagai bad sector, tetapi dapat diperbaiki dengan format secara low level. Menggunakan tools Windows Disk Check juga dapat memperbaiki permasalahan seperti ini.
Penyebab Hardisk Hard Bad Sector
- Hardisk yang terlalu panas / overheat
- Hardisk sudah mulai aus
- Hadisk terjatuh atau tergoncang
- Hardware lain yang sudah mulai “tua” dan mempengaruhi kinerja hardisk
- Listrik yang tidak stabil
- Ruangan yang berdebu
- Komputer terjangkit virus atau malware
- Hardisk SSD drop
Penyebab Hardisk Soft Bad Sector
- Komputer tidak di shutdown dengan benar
- Komputer dimatikan paksa atau mati secara tiba-tiba
- Adanya virus atau malware di hardisk
Kedua, Kondisi platter yang aus tetapi belum sampai parah. Atau kata lain “platter cukup stabil”. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter mungkin di low level.
1. Untuk memperbaiki badsector tersebut, harddisk harus dilakukan LOW LEVEL FORMAT (LLF). Dapat dilakukan dari BIOS atau software. Untuk BIOS, LLF. Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di Site pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file seperti hddutil.exe (dari Maxtor – MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.
Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data di dalam harddisk, serta informasi bad sector. PERINGATAN : menggunakan LLF dapat menghapus semua data didalam harddisk, dan jika mengalami kegagalan dalam menggunakan LLF dapat merusak harddisk, dan terpaksa dilakukan beli baru.
2. Tahap berikutnya adalah membuat partisi harddisk dengan program FDISK dengan satu partisi saja, baik primary atau extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan dengan single harddisk , tetapi bila menghendaki harddisk sebagai extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai proses boot dan telah memiliki primary partisi (partisi untuk melakukan booting).
3. Format Harddisk dengan FORMAT C: /C. Penambahan /C untuk menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector.
4. Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi. Asumsi pada gambar bawah adalah pembuatan partisi dengan Primary dan Extended partisi. Pada Primary partisi tidak terlihat dan hanya ditunjukan partisi extended.
Pembagian pada gambar dibawah ini adalah pada drive D dan F (22MB dan 12 MB) dibuang karena terdapat bad sector. Sedangkan pada E dan G ( 758MB dan 81MB) adalah sebagai drive yang masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
5. Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi harddisk yang akan dibuang, lakukan format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada partisi yang dibuang (asumsi pada pengujian bad sector terletak pada letter drive D dan F), maka partisi tersebut dapat langsung dibuang.
Tetapi bila terjadi kesalahan, misalnya kerusakan bad sector tidak didalam partisi yang akan dibuang melainkan terdapat pada partisi yang akan digunakan, anda harus mengulangi kembali proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam membagi partisi yang terkena bad sector.
Hal yang perlu diingat : Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara sebaliknya yaitu dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak acakan akan mengacaukan sistem partisi harddisk.
6. Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah melakukan pemeriksaan dengan program FORMAT, maka pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang mengandung bad sector. Pada gambar dibawah ini adalah: Tahap membuang 2 partisi dengan FDISK untuk letter drive D dan E. Untuk E dan G adalah partisi letter drive yang akan digunakan.
7. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk dengan option 4 (Display partitisi) pada program FDISK, contoh pada gambar dibawah ini adalah tersisa 3 drive : C sebagai primary partisi (tidak terlihat), 2 extended partisi yang masih baik dan partisi yang mengandung bad sector telah dihapus.
8. Akhir proses. Anda memiliki harddisk dengan kondisi yang telah diperbaiki karena bad sector. Letter drive dibagi atas C sebagai Primary par.
Semog artikel ini bermanfaat bagi anda semua. Kritik dan saran tulis kolom komentar di bawah.
0 Response to "Cara Mudah Perbaikan Hardisk Badsector"
Post a Comment