Mengenal Blok Rangkaian Televisi CRT Berwarna
June 05, 2020
Add Comment
Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang Blok Rangkaian Televisi CRT berwarna yang perlu anda ketahui.
Sistem pada televisi (TV) berwarna memakai tiga sinyal untuk bisa bekerja secara maksimal, tiga sinyal tersebut yaitu:
Secara umum sinyal tersebut disebut juga dengan Sinyal Audio, Sinyal Video Luminan (terang-gelap) dan Sinyal Video Krominan (warna). Dan berkat ketiga sinyal tersebut membuat kita bisa melihat gambar berwarna dan mendengarkan suara.
Ketiga sinyal tersebut diproses oleh rangkaian yang berbeda, yang mana masing-masing rangkaian dikelompokkan berdasarkan fungsinya.
Tetapi sekarang ini kebanyakan TV sudah memakai rangkaian-rangkaian yang dikemas dalam sebuah IC atau Chip tunggal sehingga hampir tidak bisa di identifikasi lagi yang mana bagian-bagiannya. Kecuali kita mempunyai skematik televisi bersangkutan atau lembar data dari chip atau IC yang dipakai.
Selain memproses ketiga sinyal diatas, pesawat TV juga mempunyai rangkaian-rangkaian defleksi vertikal. Dan horisontal yang berfungsi untuk menghasilkan raster pada tabung gambar, meski bukan dari bagian utama dari sebuah pesawat penerima TV.
Blok rangkaian kontrol sekalian Remote Control nya juga termasuk rangkaian yang sangat penting pada televisi generasi sekarang ini.
Perlu Anda ketahui secara garis besar televisi CRT berwarna terdiri dari beberapa blok rangkaian yang memiliki fungsi yang berbeda-beda namun saling mendukung.Apabila salah satu rangkaian rusak/tidak bekerja mengakibatkan televisi tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.
Baca Juga : Tips Mudah Memperbaiki TV CRT Garis Horizontal, Ampuh
Dibawah ini adalah diagram blok CRT berwarna dari sebuah pesawat penerima televisi (TV)
1. Rangkaian Penala(Tuner). Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi(Penguat HF),Pencampur (Mixer), dan osilator lokal. Rangkaian ini berfungsi untuk menerima sinyal masuk(gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
2. Rangkaian Penguat IF(Intermediate Frequency). Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal output yang dihasilkan penala(tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar,posisi penerima dan bentang alam. Rangkaian ini juga berfungsi untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayangan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.
3. Rangkaian Detektor Video. Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan menyebabkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang diredam adalah sinyal suara.
4. Rangkaian Penguat Video. Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari detector video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT(Catode Ray Tube). Didalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL (Automatic brightnees level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
5. Rangkaian AGC(Automatic Gain Control). Rangkaian ini berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkanya menjadi konstan.
6. Rangkaian Penstabil penerima gelombang TV. Rangkaian penstabil penerima gelombang tv diantaranya adalah AGC (Automatic Gain Control) dan AFT(Automatic Fine Tuning). AGC akan akan menguatkan sinyal jika sinyal yangditerima terlalu lemah. Sebaliknya jika sinyal yang diterima terlalu besar AGC akan memperkecil sinyal. Sedangkan AFC secara otomatia akan mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF secara otomatis.
7. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi. Rangkaian ini terdiri dari 4 blok yaitu rangkaian sinkronisasi,rangkaian defleksi vertical,rangkaian defleksi horizontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
8. Rangkaian Suara. Rangkaian ini menghasilkan suara televisi yang bisa kita dengar yang berasal dari sinyal pembawa IF yang akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM) yang sebelumnya sinyal tersebut dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.
9. Rangkaian Catu Daya. Rangkaian ini merupakan rangkaian terpenting pada pesawat televisi, karena bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik, maka catu daya harus dapat memberikan tegangan listrik yang stabil.
Untuk itu maka rangkaian catu daya mempunyai bagian-bagian penting yaitu penyearah dan penstabil. Bagian Primer Trafo/Switching Regulator disebut dengan Regulator Input dan bagian sekunder dinamakan Regulator Output.
Tegangan AC terlebih dahulu dirubah menjadi tegangan DC dengan perataan dan regulator tegangan yang dapat mengendalikan tegangan DC ke rangkaian TV warna. Tegangan DC yang dihasilkan ini diharapkan dapat stabil, sehingga televisi dapat bekerja dengan sempurna.Pada umumnya catu daya televisi mempunyai output tegangan sebesar 115 volt,24 volt,12 volt dan 5 volt. Kerusakan yang terjadi pada regulator ini akan mengakibatkan gambar pada layar televisi mengalami gangguan demikian juga suara yang dihasilkan.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua. Kritik dan saran bisa anda tulis dikolom komentar di bawah.
Sistem pada televisi (TV) berwarna memakai tiga sinyal untuk bisa bekerja secara maksimal, tiga sinyal tersebut yaitu:
- Sinyal pembawa suara atau (FM)
- Sinyal pembawa gambar atau (AM)
- Sinyal luminan (terang-gelap), sinkronasi dan sinyal krominan (pembawa warna)
Secara umum sinyal tersebut disebut juga dengan Sinyal Audio, Sinyal Video Luminan (terang-gelap) dan Sinyal Video Krominan (warna). Dan berkat ketiga sinyal tersebut membuat kita bisa melihat gambar berwarna dan mendengarkan suara.
Ketiga sinyal tersebut diproses oleh rangkaian yang berbeda, yang mana masing-masing rangkaian dikelompokkan berdasarkan fungsinya.
Tetapi sekarang ini kebanyakan TV sudah memakai rangkaian-rangkaian yang dikemas dalam sebuah IC atau Chip tunggal sehingga hampir tidak bisa di identifikasi lagi yang mana bagian-bagiannya. Kecuali kita mempunyai skematik televisi bersangkutan atau lembar data dari chip atau IC yang dipakai.
Selain memproses ketiga sinyal diatas, pesawat TV juga mempunyai rangkaian-rangkaian defleksi vertikal. Dan horisontal yang berfungsi untuk menghasilkan raster pada tabung gambar, meski bukan dari bagian utama dari sebuah pesawat penerima TV.
Blok rangkaian kontrol sekalian Remote Control nya juga termasuk rangkaian yang sangat penting pada televisi generasi sekarang ini.
Perlu Anda ketahui secara garis besar televisi CRT berwarna terdiri dari beberapa blok rangkaian yang memiliki fungsi yang berbeda-beda namun saling mendukung.Apabila salah satu rangkaian rusak/tidak bekerja mengakibatkan televisi tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.
Baca Juga : Tips Mudah Memperbaiki TV CRT Garis Horizontal, Ampuh
Dibawah ini adalah diagram blok CRT berwarna dari sebuah pesawat penerima televisi (TV)
1. Rangkaian Penala(Tuner). Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi(Penguat HF),Pencampur (Mixer), dan osilator lokal. Rangkaian ini berfungsi untuk menerima sinyal masuk(gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
2. Rangkaian Penguat IF(Intermediate Frequency). Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal output yang dihasilkan penala(tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar,posisi penerima dan bentang alam. Rangkaian ini juga berfungsi untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayangan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.
3. Rangkaian Detektor Video. Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan menyebabkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang diredam adalah sinyal suara.
4. Rangkaian Penguat Video. Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari detector video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT(Catode Ray Tube). Didalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL (Automatic brightnees level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
5. Rangkaian AGC(Automatic Gain Control). Rangkaian ini berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkanya menjadi konstan.
6. Rangkaian Penstabil penerima gelombang TV. Rangkaian penstabil penerima gelombang tv diantaranya adalah AGC (Automatic Gain Control) dan AFT(Automatic Fine Tuning). AGC akan akan menguatkan sinyal jika sinyal yangditerima terlalu lemah. Sebaliknya jika sinyal yang diterima terlalu besar AGC akan memperkecil sinyal. Sedangkan AFC secara otomatia akan mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF secara otomatis.
7. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi. Rangkaian ini terdiri dari 4 blok yaitu rangkaian sinkronisasi,rangkaian defleksi vertical,rangkaian defleksi horizontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
8. Rangkaian Suara. Rangkaian ini menghasilkan suara televisi yang bisa kita dengar yang berasal dari sinyal pembawa IF yang akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM) yang sebelumnya sinyal tersebut dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.
9. Rangkaian Catu Daya. Rangkaian ini merupakan rangkaian terpenting pada pesawat televisi, karena bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik, maka catu daya harus dapat memberikan tegangan listrik yang stabil.
Untuk itu maka rangkaian catu daya mempunyai bagian-bagian penting yaitu penyearah dan penstabil. Bagian Primer Trafo/Switching Regulator disebut dengan Regulator Input dan bagian sekunder dinamakan Regulator Output.
Tegangan AC terlebih dahulu dirubah menjadi tegangan DC dengan perataan dan regulator tegangan yang dapat mengendalikan tegangan DC ke rangkaian TV warna. Tegangan DC yang dihasilkan ini diharapkan dapat stabil, sehingga televisi dapat bekerja dengan sempurna.Pada umumnya catu daya televisi mempunyai output tegangan sebesar 115 volt,24 volt,12 volt dan 5 volt. Kerusakan yang terjadi pada regulator ini akan mengakibatkan gambar pada layar televisi mengalami gangguan demikian juga suara yang dihasilkan.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua. Kritik dan saran bisa anda tulis dikolom komentar di bawah.
0 Response to "Mengenal Blok Rangkaian Televisi CRT Berwarna"
Post a Comment